{الاخلاص والريأ وعلا متهما}
(Ikhlas
Dan Riya’ Serta Alamat Keduanya)
١.العمل لآجل النّاس ريأ وترك العمل لآجل النّاس شرك والا
خلاص آن يعا فيك منهما . { امام فضيل بن عياد
}
1 . “
Beramal karena manusia adalah riya’ meninggalkan amal karena manusia
adalah syirik,dan Ikhlas adalah selamatnya kamu dari keduanya (riya’
dan syirik)” (Imam Fudhail bin ‘Iyad)
Keterangan; Inilah
hakikat ikhlas yang sebenarnya, tidak melakukakan dan meninggalkan amal karena
manusia, yaitu melakukan amal untuk mendapatkan pujian manusia dan meninggalkan
amal karena ejekan dan cemohan manusia,orang yang ikhlas tidak memperdulikan
itu semua,tetapi hanya mengharap ridho Allah swt.
۲ . وكان داوود الطائي لبس ثوبه مقلوبا مرة فقالوا له الا تغيّره فقال: إنّي لبسته لله
فلا
أغيّره .
2. “Imam
Dawud At-Thoi itu pernah memakai pakaian terbalik pada satu kesempatan,maka
para kaumnya berkata kepadanya: sudilah tuan untuk merubah (membetulkan)nya!
Maka beliau berkata: Sesungguhnya saya memakai pakaian karena Allah, maka
saya tidak akan merubah/ membetulkannya”
Keterangan: Perbuatan
semacam ini hanya bisa di lakukan oleh mereka yang sudah mempunyai derajat
keikhlasan yang tinggi di sisi Allah swt, dia tidak menginginkan lagi derajat
dan kedudukan duniawi. dan tidak khawatir di ejek oleh sesama manusia dengan
memakai pakaian terbalik.
.۳وكان الحسن البصري رحمه الله تعالى كثيرا ما يعاتب
نفسه ويوبحها بقوله : تتكلّمين بكلام الصالحين القانتين العابدين وتفعلين فعل الفاسقين المنافقين المرّائين والله ما هذه صفات المخلصين
.
3. “Imam Hasan Al-Bashri seringkali mengumpat
dan mencaci dirinya sendiri dengan berkata: kamu selalu berkata dengan
perkataan orang-orang sholih, ahli taat serta ahli ‘ibadah, dan kamu melakukan
perbuatan orang-orang fasiq, munafik, dan orang-orang ahli riya’, Demi
Allah ini bukanlah termasuk dari sifat-sifat orang-orang yang ikhlas .
Keterangan: Banyak
sekali orang yang melakukan hal seperti ini, yaitu berkata dan berpakaian
seperti layaknya orang alim dan ahli bertakwa ketika tampil di kalangan banyak
manusia [jama’ah], tetapi ketika sendirian mereka melakukan perbuatan yang
tidak mencerminkan nilai-nilai yang baik, dengan kata lain tidak sama perbuatan
dan perkataannya ketika di muka umum dan ketika sendirian,.
٤. إذا كان يوم القيامة قال الله للمرّائين : خذ ثواب عملك ممّن
كنت ترائيه. {امام أبو عبد الله الانطاكى رحمه الله تعالى }
4. “Pada hari kiyamat Allah berkata kepada
orang-orang yang ahli riya’: Ambillah pahala amalmu dari orang yang kamu
riya’ kepadanya. **(Imam Abu ‘Abdllah Al-Inthoky)**
Keterangan:Ini
merupakan sanksi bagi mereka yang riya’,dan merupakan kerugian yang sangat
besar,karena tidak mungkin besok di hari qiyamat ada yang bisa memberi pahala
dan balasan kebaikan selain Allah swt,dengan kata lain semua amal kebaikan yang
bercampur dengan riya’ itu tidak berguna dan hilang bigitu saja.
۵. من ذ مّ نفسه في الملإ فقد مد حها وذالك من
علامات الريإ . {إمام حسن البصري رحمه الله تعالى}
5. “Barang siapa yang mencela dirinya di muka
umum,Maka sesungguhnya dia memujinya,dan ini merupakan sebagian dari
tanda-tanda riya’. **(Imam Hasan Al-Bashri)**
Keterangan: Karena
dengan mencela dirinya di muka umum, itu biasanya mengharapkan simpati orang
lain, sehingga dengan demikian orang lainpun lalu memujinya, ini sama dengan
halnya orang yang beramal ingin mendapatkan pujian orang lain, dan ini
merupakan sebagian dari tanda riya’.
٦ . مااتقي الله من أ حبّ ان يذكره النّاس بخير ولا
أخلص له. {ا مام إبراهيم بن ادهم رحمه الله تعالى }
6. “Tidak bisa bertaqwa kepada Allah, orang yang
senang ketika manusia menyebutnya dengan kebaikan (memujinya red.) dan tidak
(mendapat sifat) ikhlas baginya. **(Imam Ibrahim bin Adham)**
Keterangan: Ketika
seseorang itu merasa tentram dan puas ketika di sebut orang yang baik oleh
manusia,maka itu seolah menjadi tujuan dia beramal yaitu hanya sekedar mencari
nama baik di hadapan manusia dan itu bukan termasuk orang yang bertakwa dan
orang yang ikhlas.
۷. إنّ للمرّائين ثلاث علامات : يكسل إذا كان وحده ويصلّي
النّوافل جالسا , وينشط إذا كان مع النّاس ,ويزيد في العمل
إذا مدحوه كما ينقص منه إذا ذ مّه .{ صحابة علي كرّم الله وجهه }
7. “ Sesungguhnya tanda-tanda bagi orang-orang
yang riya’ itu ada tiga : 1. Malas ketika sendirian dan mengerjakan
sholat sunnah dengan duduk, 2. Semangat ketika bersama dengan banyak orang,
3.bertambah ‘amalnya ketika orang-orang memujinya, seperti berkurang ‘amalnya
ketika orang mencacinya. **(Sahabat Ali bin Abi Thalib(**
Keterangan: Peryataan
sahabat ‘Ali bin Abi Thalib diatas sudah sangat jelas mengenai tanda-tanda
orang yang riya’dan bisa ditarik kesimpulan yaitu setiap amal perbuatanya
selalu di sandarkan kepada manusia,dan ingin mendapat kedudukan dihadapan
manusia.
۸. من اراد ان ينظر الى مرإ فلينظر اليّ . { إمام فضيل بن عياد رحمه الله تعالى }
8. “Barang siapa yang
ingin melihat orang yang riya’ maka lihatlah aku. **(Imam Fudhail bin ‘Iyad)**
Keterangan:
Ini bukanlah seperti yang di maksud seperti nomor
lima diatas, tetapi ini lebih memberi pelajaran kepada kita bahwa jangan sampai
kita merasa aman dari sifat riya’. karena sifat ini bisa saja dialami setiap
orang tidak terkecuali para ulama, bahkan setingkat imam Fudhail bin Iyad.
۹. وقد
قيل لابن المبارك رحمه الله من النّاس عندك؟ فقال العلمأ العاملون المخلصون , فمن الملوك ؟ قال الزّهاد فى الدنيا , فمن السفلة ؟ قال الذين يأكلون الدنيا بعلمهم وعملهم ودينهم .
9. “Imam Ibnu Mubarak pernah di tanya, Siapakah
manusia menurut tuan? Maka beliau menjawab : Yaitu para ‘ulama’ yang
mengamalkan ‘ilmunya yang ahli ikhlas, Siapakah para raja itu? Dia berkata :
Yaitu orang-orang yang zuhud di dunia, Siapakah orang yang bodoh itu? Yaitu
orang-orang yang makan (mengambil) dunia (harta) dengan ‘ilmu,amal dan
agamanya,”
Keterangan: Pernyataan
imam Ibnu Mubarak di atas menunjukkan hakikat manusia, raja, dan orang bodoh
yang sebenarnya,.
١٠. مادام العبد يستأنس باالناس فلا يسلّم من الريإ .
{ امام فضيل بن عياد رحمه الله تعالى }
10. “Selagi seorang hamba itu merasa tentram
dengan manusia maka tidak selamat dari sifat riya’. **(Imam Fudhail bin ‘Iyad)**
Keterangan: Ini
menunjukkan bahwa hakikat ketentraman yang ada didalam hati itu memang ketika
seseorang selalu mengingat Allah Swt[1],
bukan karena karena mendapat dukungan maupun pujian disisi manusia.
١١. المخلص من يكتم حسناته كما يكتم سيّئاته . {امام
إبراهيم التيمي رحمه الله تعالى }
11.
“Orang yang ikhlas yaitu: orang yang menyebunyikan kebaikanya seperti
meyembunyikan kejelekanya”. **(Imam Ibrahim At-Taimi)**
Keterangan: Kebaikan
yang kita kerjakan diibaratkan kotoran yang kita keluarkan (berak) atau air
kencing, yang ketika mengeluarkan, kita tutup rapat-rapat, dan diusahakan tidak
dilihat maupun diketahui oleh manusia.
١۲. من علا مة المرّائين بعلمهم أن يكون علمهم
كاالجبال وعملهم كاالذّر. { امام فضيل بن عياد رحمه الله تعالى }
12. “Setengah dari tanda orang-orang yang riya’
dengan ‘ilmunya yaitu:’ilmunya sebesar gunung-gunung dan amalnya sekecil semut
budak”. **(Imam Fudhail bin Iyad)**
Keterangan: Ini
merupakan orang yang gemar mencari ilmu, tetapi bukan untuk diamalkan tetapi
hanya untuk sekedar pengetahuan, hanya untuk mendalil dihadapan orang banyak,
bahkan yang lebih bahaya ilmu yang di cari untuk bekal berdebat dengan orang
lain supaya lawan bicaranya menjadi malu dan kalah, dengan kata lain orang ini
pandai dalam pengetahuan tetapi tidak pandai dalam pengamalan ini yang di
murkai Allah Swt[2].
١٣. من علامة المخلص ان يتكدراذا أطلع الناس على
محاسن عمله كما يتكدرعلى
مساويه فان فرح النفس بذالك معصية, وربما كان الريإ أشد من كثيرمن المعاصي. {امام ربيع بن خيثم رحمه الله تعالى}
13. “Sebagian dari tanda orang yang ikhlas
yaitu: Merasa tidak enak (benci) ketika manusia melihat amal kebaikanya, seperti
dia tidak enak (benci) dengan amal keburukanya, ketika hatinya senang dengan
yang demikian, maka termasuk ma’siat, Dan terkadang riya’ itu lebih bahaya dari
pada banyaknya ma’siat. **(Imam Rabi’ bin Khaitsam)**
Ketrangan: Ini
hampir sama dengan apa yang dikatakan oleh Imam Ibrahim At-Taimi [nomor 11 pada
bab ini]